Urip kuwi sumeleh….
Kata yang sangat tidak familiar pada sebagian telinga orang Indonesia terutama yang tidak paham bahasa jawa. Saya sendiri yang hidup di jawa dari lahir sampai sekarang tidak tahu arti harfiah dari kata tersebut, tapi saya mencoba merepresentasikan dalam gambaran yang sederhana. sesederhana kata itu sendiri
Urip kuwi kudu sumeleh, adalah hidup yang lurus, sederhana tidak neko-neko, dan nrimo. Jangan mengartikan sebagai kepasrahan tanpa usaha… di sini kita di ajarkan bahwa hidup jangan muluk-muluk. Tawadhu’ kata para ulama.
tidak neko neko dan tidak berpikir neko-neko. Jangan pernah berpikir untuk melakukan hal yang melewati batas agama atau nurani. Sekali kita menerjang itu maka hati kita sudah tidak sesensitif semula. Banyak hal neko2 yang akan menghiasi gaya berpikir kita, dan itu membuat derajat kita jauh lebih rendah. Dimata siapapun.
Nrimo atas yang Tuhan berikan adalah rasa kesyukuran atas begitu banyak nikmat yang tiap saat kita terima, tapi kita lupa mengucap terimakasih pada Sang Pemberi.
Maka letakkan hatimu pada-Nya, dan hatimu akan tenang damai tanpa rasa khawatir terhadap dunia ini. Semua tidak kekal jadi bersiap untuk mengakhiri apapun yang terjadi dan yang kita punya.
Kamis, 18 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yupz betul.aku sering malu sendiri ketika membaca postingan semacam ini.aku sering menjadi hambaNYA yang tak tau diri hanya karena ke-kere-anku.pdhl tak terhitung sbnarnya kenikmatan yang IA berikan...
BalasHapus-Karena hidup adalah proses dan sebuah perjalanan,bukan akhir tujuan-
Ijin share artikelnya. Terima kasih
BalasHapus